Translate

PROSES TERJADINYA ARUS LISTRIK

PROSES TERJADINYA ARUS LISTRIK
Tak ada beban maka arus tak akan mengalir, itulah yang pertama harus dipahami ketika berbicara tenang arus listrik. Nah, sekarang kita bahas bagaimana Proses Terjadinya Arus Listrik di dalam suatu rangkaian. Aliran muatan dari satu tempat ketempat yang lain menyebabkan terjadinya arus listrik. Arus listrik bergerak dari terminal positif ke terminal negatif. 
Jika sejumlah muatan Q melewati suatu titik dalam penghantar dalam selang waktu t, maka arus dalam penghantar adalah :
Persamaan arus listrik :
  I =  Q/t
I     Arus listrik (A)
Q     Muatan listrik (Coulomb)
t     Selang waktu (detik)
Satu Amper (1 A) adalah sejumlah aliran arus yang memuat elektron satucoulomb (1 C) dimana muatan bergerak kesuatu titik dalam satu detik.
Contoh : Muatan sebanyak 0,24 Coulomb bergerak dalam 2 mili detik. Hitung besarnya arus, dan jumlah elektron ?
Jawaban :
    a) I =Q = 0,24Coulomb =   0,24C    =120 A
t              2ms               0,002s
    b) n =Q/e
                                     =0,24 C / 1,602.1019C
                                = 1,5. 1018
Arus listrik bergerak dari     terminal positip ke terminal negatif       dalam loop tertutup, aliran arus listrik terjadi karena terdapat beda potensial antara kutub positip dan kutub negatifnya. 
Arus Listrik pada Penghantar Logam
Logam merupakan penghantar listrik yang baik, seperti tembaga, aluminium, besi dsb. Dalam logam terdiri dari kumpulan atom,tiap atom terdiri atas proton bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif.
Aliran listrik merupakan aliran elektron, artinya elektron bergerak dari yang beda potensialnya tinggi menuju yang lebih rendah, atau dari terminal positif ke terminal negatif.
Aliran listrik merupakan aliran elektron
Tiap logam memiliki jumlah atom yang berbeda, sehingga ada logam yang mudah mengalirkan arus listrik karena konduktivitas yang baik. Ada logam yang konduktivitas arus listriknya lebih kecil. 
SUMBER-SUMBER TEGANGAN LISTRIK
Ada beberapa sumber tegangan DC (Direct Current) alias arus searah.



Sumber tegangan yang sering dipakai sehari-hari seperti stop kontak PLN (220V) adaptor (0-12V),
accumulator (6V, 12V). Sebuah adaptor menurunkan tegangan AC 220V dengan transformator
stepdown, kemudian tegangan AC disearahkan dengan dioda dan hasilnya listrik DC dengan tegangan
yang berbeda-beda. Sebuah adaptor menyediakan tegangan DC dari 3V, 6V, 9V dan 12V.
Secara garis besar ada lima jenis sumber tegangan yang dipakai:

1. Prinsip Elektromagnet :
Belitan kawat yang didalamnya terdapat magnet pemanen, magnet digerakkan keluar masuk, diujung
belitan timbul tegangan listrik. Dipakai prinsip generator listrik.


2. Prinsip Elektrokimia :
Dua elektrode bahan pelat tembaga kutub +, dan pelat seng kutub-. Direndam dalam elektrolit asam
sulfurik. Diantara kedua ujung kutub terjadi beda tegangan. Dipakai sebagai akumulator, baterai kering.


3. Prinsip Thermo-elemen:
Dua logam berbeda panas jenisnya, dipanaskan pada titik sambungan logamnya. Diujung lainnya akan
timbul tegangan listrik.



4. Prinsip Foto-elemen:
Bahan semikonduktor bila terkena cahaya, maka dikedua terminal yang berbeda timbul tegangan listrik. Dipakai sebagai sel surya.



5. Prinsip Piezo-Kristal:
Bahan piezo-kristal yang diapit bahan aluminium. Piezo diberikan tekanan pada ujung berbeda timbul
tegangan listrik.


Kesimpulan:
Listrik dibangkitkan oleh alat pembangkit listrik. Ada lima prinsip pembangkitan listrik, yaitu prinsip generator(elektromagnet), elektrokimia, thermo elemen, foto elemen dan piezo-kristal.

PEMILIHAN, PENGGUNAAN, PERAWATAN DAN PERBAIKAN ALAT-ALAT LISTRIK RUMAH TANGGA


·      

PENDAHULUAN

·         Dalam kehidupan sehari-hari, listrik memiliki peranan penting untuk menunjang berbagai kegiatan kehidupan manusia.

·         Berbagai peralatan listrik, membutuhkan energi listrik untuk mengoperasikannya atau peralatan listrik akan dapat dioperasikan jika tersedia energi listrik sebagai sumber penggerak/sumber pengoperasian.

·         Hampir semua aktifitas kehidupan rumah tanga, dapat dipenuhi karena adanya peralatan listrik, misalnya : untuk penerangan, mendingikan air, membuat es batu, mengawetkan makanan/sayur-mayur, melicinkan (menyetrika) pakaian/kain, mencuci pakaian/kain, memasak, membuat kue, memompa air, memproses bumbu-bumbu, memanaskan air, mengeringkan rambut, memasak,mendinginkan atau memanaskan ruangan, mengepel menyedot debu, memijit dan masih banyak kegiatan lain yang ditunjang oleh peralatan listrik.

·         Jika contoh-contoh diatas lebih bersifat untuk memenuhi kebutuhan ragawi atau kebutuhan secara phisik, kebutuhan secara psikis juga bisa ditunjang dan dipenuhi oleh adanya peralatan kistrik, misalnya : mendengarkan musik, melalui radio/tape, recorder/compack disk, melihat film dan musik ditelevisi atau VCD, memperoleh bebagai informasi melalui televisi atau internet, transaksi bisnis melalui internet dan lain sebagainya.

·         Selaku pengguna alat-alat listrik rumah tangga, sudahkah kita (khususnya ibu-ibu) memahami tentang :
1.      Bagaimana alat-alat listik tersebut bisa bekerja dan bagaimana cara kerjanya.
2.      Apa saja jenis alat-alat listrik rumah tangga.
3.      Bagaimana cara memilih alat-alat listrik rumah tangga yang baik.
4.      Bagaimana cara menggunakannya, atau cara pengopersiannya.
5.      Bagaimana cara merawat dan memperbaikinya.



PEMILIHARAAN ALAT-ALAT LISTRIK RUMAH TANGGA

  Untuk memilih alat-alat listrik rumah tangga, dapat dianalogikan atau diibaratkan jika kita memilih jodoh, yaitu harus mempertimbangkan : bibit, bebet, babat dan bobot.

·         Hal tersebut kita lakukan, karena alat-alat listrik rumah tangga tersebut akan kita penggunakan untuk menunjang aktifitas kehidupan kita.

·         Jadi alat-alat listrik rumah tangga tersebut harus mudah dioperasikan, tidak rewel (susah dioperasikan, sering mengalami gangguan dan mudah rusak), irit pemakaian daya listrik, bandel ( tidak cepat rusak), jika terjadi kerusakan mudah dalam  perbaikannya dan cantik /indah penampilannya.
·         Pertimbangan  memilih alat-alat listik rumah tangga:
1.      Brand image, yaitu anggapan masyarakat luas terhadap suatu produk/merk tertentu, sehingga alat tersebut banyak dipakai oleh masyarakat.
2.      Kualitas dan keunggulan yaitu kualitasnya baik, daya listrik rendah, ada katalog yang jelas pada alat listrik tersebut dan adanya garansi.
3.      Harga (price), yaitu harus memiliki harga yang pantas (tidak mahal dan tidak murah), atau harganya berimbang dengan kualitas, keunggulan, kemudahan pengoperasian, irit listrik, umur hidup, dan mudah dalam perawatan/perbaikan.
4.      Hidup (like time), yaitu alat-alat yang kita beli harus mampu digunakan dalam waktu yang lama atau berumur panjang.
5.      Garansi dan service puma jual (after sales service), yaitu barang yang kita beli harus bergeransi (ada jaminan), jaringan tempat perawatan/perbaikan yang luas dan kemudahan pelayanan perawatan/perbaikan.
6.      Model dan keindahan (estetika), yaitu pertimbangan dari segi keindahan secara phisik.
7.      Pertimbangan lain-lain, yaitu loyalitas kita terhadap barang tertentu, terbatasnya pilihan, kemudahan pengoperasian, kebiasaan kita menggunakan merk tertentu dan masalah gengsi atau prestise.

 
PENGGUAAN ALAT-ALAT LISTRIK RUMAH TANGGA

·         Pertimbangan utama dalam menggunakan dalam menggunakan alat listrik rumah tangga, adalah dari segitiga kegunaan atau aspek fungsional dan pertimbangan tingkat kebutuhan (skala prioritas).

·         Pertimbangan yang lain harus di perhatikan adalah kemampuan daya listrik pada alat listrik yang kita gunakan, harus disesuaikan dengan besarnya daya listrik yang tersedia.

·         Semakin besar daya listrik yang tersedia, semakin banyak alat listrik yang bisa kita gunakan.

·         Alat-alat listrik harus digunakan secara proporsional, misalnya:
1.      Penggunaan televisi harus sesuaikan antara besarnya ruangan dan besarnya televisi, sehingga kita bisa melihat dengan aman dan nyaman sesuai kebutuhan.
2.      Penggunaan dan pengaturan suhu AC harus sesuai kebutuhan sehingga tidak mubazir (tidak terjadi pemborosan atau hal-hal yang sia-sia).
3.      Gunakan seterika yang ada pengaturan panasnya.
4.      Gunakan alat-alat listrik dengan baik dan benar sesuai fungsinya, misalnya: jangan memasukan air yang baru mendidih kedalam kulkas, memasukan pakaian kedalam mesin terlalu banyak, isi kulkas yang terlalu banyak, dan lain-lain.
5.      Menggunakan alat-alat listrik hanya pada saat dibutuhkan.
6.      Dan masih banyak contoh-contoh lain yang bisa kita temukan dalam keseharian kita.

·         Demi keamanan dan kenyamanan, pastikan bahwa alat listrik yang akan kita gunakan dalam keadaan baik dan tidak rusak, misalnya : terdapat kabel yang terkelupas, pada bagian besi /baja mengndung arus listrik, dan lain-lain.

·         Untuk alat-alat tertentu (misalnya : seterika, pengering rambut, blender, rice cooker. Majic jar, kompor listrik, oven, micro wave dan sejenisny), jika sedang tidak digunakan, sebaiknya dicabut dari stop kontak. Hal ini untuk menghindari kemungkinan dipakai main-main oleh anak-anak.

·         Jika meninggalkan rumah dalam keadaan kosong dalam waktu yang lama, jangan mengfungsikan alat-alat listrik , kecuali untuk penerangan tertentu.



 

AWAS KEBAKARAN, KONSLETING LISTRIK RENTAN JADI PEMICU




Arus pendek listrik sering disebut-sebut sebagai penyebab utama kebakaran di Jakarta. Meski akrab di telinga, belum banyak yang mengetahui proses dari arus pendek listrik itu.

Arus pendek terjadi karena masyarakat tidak menerapkan penggunaan instalasi listrik dengan baik. Sebenarnya listrik bukan penyebab kebakaran, tapi jika ada kerusakan dalam instalasi listrik, dapat memicu terjadinya korslet. Penyebab kebakaran biasanya karena isolasi listrik mengalami kelemahan, yang mengakibatkan arus listrik bocor, dan mengalir di permukaan isolasi.


Isolasi yang lemah lama-lama akan diterpa panas hingga tidak berfungsi, dan terjadilah korsleting listrik. Korsleting ini akan menimbulkan percikan api jika ada bahan yang mudah terbakar di dekat isolasi listrik. Jika ada oksigen yang cukup, percikan api dapat berubah menjadi bola api panas yang menyebabkan kebakaran.


Kebakaran akibat arus pendek listrik ini seharusnya bisa dihindari, jika masyarakat sadar untuk menggunakan peralatan yang memiliki tanda standard SNI. Dan saat penyambungan instalasi listrik diberikan pada ahli yang memiliki sertifikat untuk menyambungkan. Gunakanlah kabel yang baik, yang dapat mencegah api menyebar jika terjadi korsleting listrik.


Stop kontak juga sebaiknya tidak digunakan melebihi kemampuan stop kontak tersebut, dan tidak melebihi 2 titik alat penggunaan listrik.  PLN mengimbau agar masyarakat menggunakan electric liquid sircuit breaker (ELSB) yang dapat memutuskan sirkuit breaker utama, jika terjadi kebocoran atau kelemahan dalam titik isolasi.